Modifikasi Cuaca Mengganggu Persediaan Air Tanah Apabila Berlebihan

Hasil gambar untuk AIR TANAH

BPPT atau Badan Penganalisaan dan Penggunaan Teknologi mengakui pemakaian Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC yang berlebihan bisa berpotensi mengganggu volume persediaan air tanah. Tapi, berdasarkan Tri Handoko Seto, Kepala Balai Besar TMC BPPT mengatakan operasi TMC yang dilaksanakan oleh BPPT ini tak akan mengganggu volume air tanah. Karena, operasi itu tidak dilaksanakan secara terus menerus.

Baca: Memanfaatkan Water Level Untuk Pengukuran Air Tambang

Kepala Balai Besar TMC BPPT mengatakan operasi TMC paling lama berlangsung selama dua bulan. Untuk wilayah Jabodetabek, operasi TMC dilaksanakan selama satu separo bulan dan dilaksanakan menurut prediksi cuaca dari BMKG.

Dia mengatakan segala operasi TMC yang dilaksanakan oleh BPPT pantas perhitungan. Di satu sisi, BPPT memandang potensi curah hujan lebat penyebab banjir dan juga BPPT melihat keperluan hujan di kawasan yang berharap dijaga volume air tanahnya.

Tri mengatakan pihaknya juga mengerjakan serangkaian uji coba dengan alat ukur cuaca untuk menilai pengaruh TMC dan walhasil, TMC tidak memberikan pengaruh signifikan pada mutu air.

Baca: 5 Akibat Iklim dan Cuaca Kepada Kehidupan Manusia Sehari-hari

TMC dilaksanakan dengan perhitungan dalam mengurangi curah hujan. Karena, penyebab banjir paling lazim ialah curah hujan yang tinggi. Sehingga, berdasarkan Tri operasi TMC ini tak akan mengurangi volume air tanah.

Dan berdasarkan Kepala BPPT, Hammam Riza justru menyoroti tradisi masyarakat yang mengabsorpsi air tanah secara berlebihan. Budaya ini akan mengganggu siklus hidrologi.

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started